BerandaLirik Lagu IndonesiaLirik dan Makna Lagu Peradaban dari .Feast

Lirik dan Makna Lagu Peradaban dari .Feast

artiliriklagu.com – Peradaban merupakan lagu dari band asal Jakarta, .Feast, yang dirilis pada 13 Juli 2018. Lagu ini menjadi bagian dari EP Beberapa Orang Memaafkan, bersama dengan karya .Feast lainnya seperti lagu Kami Belum Tentu dan Padi Milik Rakyat.

Peradaban ditulis oleh Wisnu Ikhsantama dan Baskara Putra di bawah label Sun Eater. Lagu ini terinspirasi dari keresahan Baskara atas insiden pengeboman gereja di Surabaya pada tahun 2018 silam. Berikut lirik dan arti lagu Peradaban dari .Feast.

Arti dan Makna Lagu Peradaban

Lirik lagu Peradaban dari .Feast menceritakan tentang semangat perlawanan dan keteguhan peradaban dalam menghadapi penindasan, diskriminasi, serta upaya pembungkaman identitas.

Penyanyi mengajak untuk berani melawan radikalisme dengan mempertahankan jati diri, kebebasan hidup sesuai keyakinan, serta harapan akan masa depan yang lebih adil dan mandiri bagi tanah air.

Sebab meskipun tempat, budaya, atau keyakinan dihancurkan peradaban tetap tidak akan pernah mati karena yang patah selalu bisa tumbuh kembali dan yang hancur akan dibangun kembali.

Lirik Lagu .Feast – Peradaban

[Verse]
Bawa pesan ini ke persekutuanmu
Tempat ibadah terbakar lagi
Bawa pesan ini lari ke keluargamu
Nama kita diinjak lagi
Bagai keset “Selamat Datang”
Masuk kencang tanpa diundang
Ambil minum lepas dahaga
Rampas galon, dispenser pula
Yang jadi saksi harus kuat
Tak terbutakan dunia/akhirat
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Gapura hancur dibangun lagi

[Chorus]
Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam ‘tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam ‘tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

[Verse 2]
Beberapa orang menghakimi lagi
Walaupun diludahi zaman 1000 kali
Beberapa orang memaafkan lagi
Walau sudah ditindas habis berkali-kali

[Chorus]
Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam ‘tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam ‘tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki

[Post-Chorus]
Karena kehidupan tidak ternodai
Maknanya jika kau tak sepaham dengan kami
Karena kematian tanggungan pribadi
Bukan milik siapapun untuk disudahi
Budaya, bahasa berputar abadi
Jangan coba atur tutur kata kami
Hidup tak sependek penis laki-laki
Jangan coba atur gaya berpakaian kami

[Bridge]
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati

[Outro]
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti tanah air kembali berdiri
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti kita memimpin diri sendiri
(Untuk jadi diri sendiri?)
Suatu saat nanti kita meninggalkan sidik jari
(Kapan kita cukup dewasa)
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
(Untuk jadi diri sendiri?)

Author Arief Ibadurachman
Arief Ibadurachman
Loves listening to songs and wants to share thoughts about the lyrics through writing.

Tinggalkan komentar

error: REWRITE/MODE ATM? TOLONG SERTAKAN SUMBER!!!
close