artiliriklagu.com – Multo merupakan lagu dari band asal Filipina, Cup of Joe, yang dirilis pada 14 September 2024. Lagu ini menjadi bagian dari album Silakbo bersama dengan karya Cup of Joe lainnya seperti lagu Siping dan Pahina.
Multo ditulis oleh Raphaell Ridao dan Redentor Immanuel Ridao di bawah label Viva Records. Lagu ini telah didengarkan lebih dari 350 juta dan menjadi salah satu karya Cup of Joe yang populer. Berikut lirik terjemahan dan arti lagu Multo dari Cup of Joe.
Arti dan Makna Lagu Cup of Joe
Lirik lagu Multo dari Cup of Joe menceritakan tentang pergulatan batin dan perjuangan seseorang yang sedang berusaha untuk melanjutkan hidupnya serta mencari kedamaian setelah berpisah dari seseorang yang pernah dicinta.
Dia terjebak dalam lingkaran rasa sakit di mana upayanya untuk sembuh justru membuatnya semakin tenggelam dalam kesedihan dan kerinduan dengan kenangan dan bayang-bayang mantan yang masih sering menghantui.
Lirik Lagu Multo – Cup of Joe dengan Terjemahan Indonesia
[Verse]
Humingang malalim, pumikit na muna
Tarik napas dalam-dalam, pejamkan mata
At baka sakaling namamalikmata lang
Barangkali ini hanya perasaanku saja
Ba’t nababahala? ‘Di ba’t ako’y mag-isa?
Buat apa khawatir? Bukankah aku sendiri?
Kala ko’y payapa, boses mo’y tumatawag pa
Kukira telah usai, tapi suaramu masih memanggilku
[Pre-Chorus]
Binaon naman na ang lahat
Semuanya sudah aku kubur
Tinakpan naman na ‘king sugat
Bahkan lukaku pun sudah sembuh
Ngunit ba’t ba andito pa rin?
Tapi kenapa rasa sakit masih di sini?
Hirap na ‘kong intindihin
Sulit bagiku untuk mengerti
[Verse 2]
Tanging panalangin, lubayan na sana
Satu pintaku, tinggalkanlah aku sendiri
Dahil sa bawat tingin, mukha mo’y nakikita
Karena ada kamu ke mana pun aku memandang
Kahit sa’n man mapunta ay
Ke mana pun aku melangkah
Anino mo’y kumakapit sa’king kamay
Bayang-bayangmu selalu di sekitarku
Ako ay dahan-dahang nililibing nang buhay pa
Aku seperti perlahan-lahan dikubur hidup-hidup
[Chorus]
Hindi na makalaya, dinadalaw mo ‘ko bawat gabi
Aku dihantui oleh bayang-bayangmu di setiap malam
Wala mang nakikita, haplos mo’y ramdam pa rin sa dilim
Bahkan masih rasakan sentuhanmu walaupun kau tak di sini
Hindi na na-nanaginip, hindi na ma-makagising
Aku terjebak dan tak bisa melanjutkan hidupku
Pasindi na ng ilaw
Tolong, hentikanlah
Minumulto na ‘ko ng damdamin ko, ng damdamin ko
Aku tersiksa oleh perasaanku sendiri, perasaanku sendiri
[Post-Chorus]
Hindi mo ba ako lilisanin?
Kapan kau akan tinggalkan aku?
Hindi pa ba sapat pagpapahirap sa ‘kin? (Ng damdamin ko)
Belum puaskah melihatku menderita? (Karena perasaanku sendiri)
Hindi na ba ma-mamayapa?
Kapan ini semua akan berakhir?
Hindi na ba ma-mamayapa?
Kapan ini semua akan berakhir?
[Chorus]
Hindi na makalaya, dinadalaw mo ‘ko bawat gabi
Aku dihantui oleh bayang-bayangmu di setiap malam
Wala mang nakikita, haplos mo’y ramdam pa rin sa dilim
Bahkan masih rasakan sentuhanmu walaupun kau tak di sini
Hindi na na-nanaginip, hindi na ma-makagising
Aku terjebak dan tak bisa melanjutkan hidupku
Pasindi na ng ilaw
Tolong, hentikanlah
Minumulto na ‘ko ng damdamin ko, ng damdamin ko
Aku tersiksa oleh perasaanku sendiri, perasaanku sendiri
[Post-Chorus]
Hindi mo ba ako lilisanin? (Makalaya)
Kapan kau akan tinggalkan aku? (Agar aku bisa bebas)
(Dinadalaw mo ‘ko bawat gabi) Hindi pa ba sapat pagpapahirap sa ‘kin?
(Kau menghantuiku setiap malam) Belum puaskah melihatku menderita?
(Wala mang nakikita) Hindi na ba ma-mamayapa?
(Walaupun kau tak di sini) Kapan ini semua akan berakhir?
(Haplos mo’y ramdam pa rin sa dilim) Hindi na ba ma-mamayapa?
(Aku masih merasakan sentuhanmu) Kapan ini semua akan berakhir?









